“Yoong? Apa kau serius mau ikut denganku?”tanya Yuri sambil memoleskan bedak ke pipinya yang halus. Gadis itu tetap serius berdandan senatural mungkin, dioleskannya lipstick warna oranye itu ke bibirnya yang tipis, kemudian berbalik ke arah sahabatnya, Yoon A, karena pertanyaannya tak juga dijawab oleh sahabatnya itu.
“Ne. aku serius...”kata Yoon A sambil menimbang-nimbang baju mana yang akan dia pakai untuk ke pesta natal khusus untuk orang yang tidak punya kekasih itu.
“Tapi kau kan punya Donghae Oppa.”jawab Yuri, gadis itu terus saja menatap sahabatnya dengan tatapan serius akan tetapi tangannya masih belum berhenti memoleskan blush on tipis ke pipinya. Dia menatap Yoon a dengan tatapan penasaran yang sangat dalam.
“Dia bukan milikku lagi Yul! Aku sudah berpisah dengannya, jadi jangan ungkit-ungkit Hae Oppa lagi. Arasho?!”teriak Yoon A kesal, gadis itu mengingat-ingat moment indahnya bersama Lee Donghae, yang telah mereka akhiri seminggu yang lalu.
-Yoon A POV-
Sebenarnya aku masih sangat menyukai Hae Oppa, aku masih merindukannya setiap malam, di pikiranku hanya ada dia, dimanapun aku disitu juga ada bayangan Donghae Oppa. Tapi ternyata, cinta Hae Oppa hanya sebesar itu saja terhadapku, kami memutuskan untuk berpisah…Donghae Oppa berkata kalau ini untuk kebaikanku, benarkah? Apa itu benar? Dasar pembohong besar.
“Kenapa kau berpisah dengan Donghae oppa? Bukankah kalian masih saling mencintai?”tanya Yul kepadaku, dia menatapku dengan wajah penasaran, aku sungguh tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Sangat sakit rasanya untuk mengingat hal itu lagi.”Yoong…ayolah, cerita padaku.”Yul terus saja memaksaku untuk mengatakannya, meskipun ini berat..sepertinya aku memang harus menceritakan hal ini pada sahabatku tersayang ini.
“Hae oppa…berkata bahwa ini semua untuk kebaikan kami, aish….kami memang sering bertengkar, dan pertengkaran yang kemarin itu…yang membuat kami berpisah…Hae oppa berkata kalau aku akan bahagia kalau bersama dengan orang lain..yang tidak mempertengkarkan hal kecil saat bersamanya.”jawabku, hatiku sedikit sakit saat mengingat hal itu. Apa dia tidak memikirkan perasaanku? Aku masih sangat mencintaimu YA!LEE DONGHAE! Apa kau tidak memiliki perasaan yang sama padaku? Itu akan sangat menyedihkan kalau benar seperti itu. Aku menghela nafasku dalam-dalam, mencoba untuk menahan air mata yang sudah tak sabar membanjiri pipiku ini.
“Yoong…”Yuri memelukku dengan hangat, di menatapku dengan lembut, wajahnya seakan-akan berkata “kau pasti akan baik-baik saja Yoong” mungkin itulah yang dipikirkan Yuri saat ini. Di saat seperti ini, sahabat memang sangat diperlukan, meskipun aku berpisah dengan Hae oppa, aku masih memiliki sahabat seperti ini, aku sangat bersyukur pada Tuhan.
-Yoon A POV END-
“Ayo kita berangkat.”kata Yuri pada Yoon A, sahabatnya. Yeoja itu menenteng tas kecil berwarna ungu yang sangat cantik, dia terlihat sangat anggun mengenakan gaun hitam dengan pinggiran warna ungu yang sangat cantik itu. Yoon A juga terlihat sangat menawan dengan gaun putihnya yang simple.
Yuri meraih tangan Yoon A untuk mengajaknya segera bergegas. Yoon A hanya menjawabnya dengan senyuman dan segera melangkahkan kakinya dan berjalan di sebelah Yuri. Yuri membuka pintu mobilnya, dia memasang sit belt dan sudah bersiap untuk melajukan mobilnya itu.
“Kau siap?”tanya Yuri.
“Ne.”jawab Yoon A singkat. Gadis itu terlihat memaksakan dirinya untuk tersenyum, dia mencintai Donghae, tapi di lain pihak dia juga membenci Donghae karena keputusannya itu.
Yuri segera menancap gas dan segera melaju ke jalanan Seoul yang ramai, dia berkali-kali memasukkan kopling dan memutar-mutarkan setirnya meskipun dia masih belum terlalu mahir. Yoon A menghela nafasnya panjang dan menatap sahabatnya lembut.
“Hati-hati Yul, jangan sampai kita tidak jadi ke pesta tapi ke rumah sakit.”kata Yoon A.
“Ne..ne..arasho.”jawab Yuri sambil mencibirkan bibirnya karena kemampuannya menyetir telah diremehkan oleh sahabatnya tercinta itu.
Mobil hitam itu terus saja melaju di kerumunan jalan Seoul yang lumayan macet, apalagi malam natal. Yuri melajukan mobilnya dengan gesit dan lincah.
“Kau lihat, aku sangat pandai menyetir mobil.”kata Yuri membanggakan dirinya. Yoon A hanya mengangguk-angguk dan tersenyum nakal pada Yuri.
Tidak lama, mobil mereka pun sudah sampai di hotel tempat diselenggarakannya pesta natal itu. Yuri dan Yoon a langsung keluar begitu sampai di depan hotel, Yuri memberikan kunci mobilnya pada staff hotel yang memang bertugas untuk memarkir mobil. Semua pandangan langsung tertuju pada mereka berdua, Yuri dan Yoon A terlihat sangat mempersona dengan gaun mereka.
“Wah…sepertinya ini pesta besar…tidak salah aku menyetujui permintaan Appa untuk menghadirinya.”kata Yuri sambil memandangi interior ruangan yang dipenuhi oleh Bunga, tempat yang sangatlah indah, terdapat dua karpet merah di kanan dan kiri ruangan yang berujung di sebuah panggung yang lumayan luas, terdapat sebuah tangga di setiap ujung karpet merah itu. Di panggungnya sendiri, terdapat sebuah karangan bunga yang sangat besar, sangat indah.
“Nee…sepertinya pesta yang sangat meriah.”jawab Yoon A, disana sudah banyak sekali orang, banyak sekali namja tampan dan juga yeoja yang sangat anggun dengan dress yang mereka kenakan. Dia melihat sekeliling untuk menghitung jumlah yang sudah datang, matanya pun berhenti di suatu sudut, gadis itu menyipitkan matanya untuk memastikan penglihatannya tak salah. Setelah meyakinkan dirinya bahwa penglihatannya benar, Yoon A pun menghela nafasnya panjang.
“Ada apa Yoong?”tanya Yuri yang tampak penasaran.
“Dia disini..”
“Siapa?”tanya Yuri tak mengerti, gadis itu pun melihat sekeliling, mencari siapak orang yang Yoon A maksud.
“Hae oppa.”jawab Yoon A singkat.
“Mwo???”sentak Yuri kaget, dia langsung mencari-cari dimanakah Donghae oppa. Yoon a yang sadar Yuri sedang mencari Donghae langsung menunjuk ke arah Donghae, mata Yuri langsung membelalak melihat mantan kekasih sahabatnya juga berada disana.”Apa dia..juga ingin segera melupakanmu Yoong?”tanya Yuri.
“Aku tak tahu…mungkin begitu. Seperti aku ingin melupakannya.”jawab Yoon A, Yoon a pun segera mencari tempat duduk yang berada di sudut, jauh dari tempat Donghae berada, sebelum duduk, dia mengambil segelas cola yang ada di meja.
“Yoong, tunggu!”teriak Yuri, gadis itu meraih tangan Yoon a untuk menghentikan langkah gadis itu.
“Waeyo Yul? Aku jadi ingin pulang sekarang..”jawab Yoon A.
“Aish…jangan seperti itu, justru tunjukkan pada Donghae Oppa kalau kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari dirinya.”kata Yuri memberikan semangat.
“Aku tidak tahu Yul…aku lelah….”kata Yoon a, dia melepaskan tangan Yuri dan melangkah menuju kursi yang berada di pojok.
Tiba-tiba semua lampu pun mati dan yang menyala hanyalah lampu yang berada di panggung, sang MC, Eunhyuk pun keluar dan langsung mendapat sambutan meriah dari para tamu. Namja itu tampah penuh dengan semangat dan percaya diri mulai berbincang-bincang dengan rekan MC nya, Tiffany untuk memulai acara. Yoon a hanya mendengarkannya tanpa mengetahui isi dari apa yang mereka bicarakan, dia memikirkan hal lain yang masih sangat mengganggu pikirannya, Lee Donghae.
“Uwaa…ternyata banyak sekali yeoja cantik yang masih sendiri ya, aku jadi bersemangat untuk mengikuti games kali ini.”kata Eunhyuk meramaikan.
“Ne..ne…aku tidak mengira, kenapa namja setampan mereka masih saja sendiri.”jawab Tiffany.
“Mungkin mereka hanya kurang beruntung.”jawab Eunhyuk.”Tidak seperti aku, sudah tampan, terkenal, baik hati…aigoo..pasti kalian akan bahagia kalau berpacaran denganku.”kata Eunhyuk.
“Kalau kau beruntung, kenapa sampai sekarang belum punya pacar ya Hyukjae? Aaa….kau punya semuanya..mungkin yang tidak kau miliki hanya, uang yang banyak.”kata Tiffany, kata-katanya yang jenaka itu sontak mengundang tawa dari para tamu di acara itu.
“Aish..bagaimana kalau tidak membahas itu lagi? Bagaimana kalau kita mulai gamesnya saja?”tanya Eunhyuk.
“Nee.ne…gamesnya adalah, yeoja berbaris di karpet merah sebelah kiri dan namja berbaris di karpet merah di sebelah kanan, satu persatu akan naik ke panggung, dan dialah pasangan kalian untuk mala mini, rekan dansa dan yang lainnya. Arasho? Nah sekarang silahkan berbaris…”kata Tiffany menjelaskan.
Mereka semua pun segera berbaris di tempat yang sudah ditentukan oleh MC.”Aish…gelap sekali, bagaimana aku bisa melihat karpetnya?”tanya Yuri, dia menarik tangan Yoon a untuk mengikuti games tersebut.
“Kau lihat lampu lantai itu kan Yul..”kata Yoon a member petunjuk. Yuri pun segera melihat lampu lantai yang berada di sebelah kanan dan kiri karpet merah. Gadis itu pun mengangguk-angguk tanda mengerti kemudian menarik sahabatnya itu untuk berbaris. Perlahan-lahan, mereka pun semakin berada di dpean, karena yeoja yang berada di depan mereka sudah mulai naik ke atas panggung, Yoon a menatap satu persatu namja yang naik ke atas panggung, “Siapakah wanita yang akan bersanding dengan Hae Oppa??”itulah yang tengah dipikirkan oleh Yoon A, dia menggigit-gigit kecil bibirnya saat melihat namja yang mulai naik ke atas panggung satu persatu.
“Yoong, giliranku..do’akan dapat namja yang ganteng ya..”kata Yuri kemudian segera naik ke atas panggung. Yuri terlihat sangat kaget melihat namja yang sedang berada di hadapannya. Yoon a hanya tersenyum simpul saat melihay Minho ada di hadapan Yuri, namja yang lebih muda dari Yuri dan selalu mengejar gadis itu. Yuri menatap Yoon A dengan murung, dia memasang tampang aegyonya.
“Sepertinya kalian berjodoh, selamat ya.”kata Yoon A pelan, berharap Yuri bisa membaca gerakan bibirnya itu. Yuri pun mengernyitkan dahinya dan tersenyum terpaksa pada sahabatnya itu. Yuri segera mundur ke belakang untuk mendapatkan pita tanda pasangan dan segera turun dari panggung bersama Minho.
“Nona, giliranmu, cepat naik.”pinta seorang yeoja yang berada di belakang Yoon a.
“Ah..nee…mianhae.”kata Yoon A, gadis itu menatap ke arah yeoja di belakanganya dengan penuh penyesalan, dia pun segera melangkah ke atas panggung dengan wajah tertunduk.
“Yoong?”panggil orang yang akan menjadi pasangan Yoona, Yoona pun segera mengangkat kepalanya karena dia mengenal suara dan juga cara bicara namja itu.
“Oppa…”panggil Yoon A tak percaya. Yuri yang mengetahui hal itu langsung menganga lebar, dia tak menyangka bahwa yang akan menjadi pasangan dari sahabatnya adalah mantan kekasih dari sahabatnya itu sendiri.
“Apa kalian sudah saling kenal?”tanya Eunhyuk.
“Ah..ne.”jawab Yoona dan Donghae secara bersamaan.
“Wah…jawaban yang sama di waktu yang sama..sepertinya kalian cocok.”kata Tiffany menimpali.
“Oppa…”panggil Yoona yang masih tak percaya.
“Yoong…bagaimana bisa kau ada disini?”tanya Donghae.
“Oppa sendiri, kenapa ada disini?”tanya balik Yoona.
“Aku…tidak bisa melupakanmu barang sedetikpun…aku ingin segera melupakanmu dan mencari yeoja lain..makannya..aku mengikuti ajakan Minho.”jawab Donghae.
“Aku juga sama Oppa…aku tidak pernah bisa melupakan Oppa..Oppa selalu ada di pikiranku…dan hanya Oppa yang ada di pikiranku…”
“Yoong…saranghae…”
“Nado Oppa…”jawab Yoona, dia segera menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan Donghae. Dia membenamkan wajahnya di dada Donghae, Donghae hanya membelai rambut Yoona yang terurai.
“Maaf telah memutuskan untuk berpisah denganmu…tapi ternyata…orang yang ditakdirkan untukku..memang hanya dirimu Yoong.”kata Donghae.
“Nee Oppa…”jawab Yoona terisak, dia menangis bahagia dalam dekapan sang mantan kekasih yang kini kembali menjadi kekasihnya.
-END-
“Apa kau serius mau ikut? Uwaah…aku senang sekali hyung kau menerima ajakanku.”kata Minho padaku, ya..aku menerima ajakannya untuk mengikuti pesta apalah itu aku tidak tahu namanya, dia memaksa untuk mengajakku dari kemarin karena dia tahu bahwa seminggu yang lalu aku baru saja berpisah dengan orang yang paling aku cintai..Im Yoona, orang yang hingga detik ini masih sangat aku cintai. Sangat…sangat sangat aku cintai, aku tidak bisa lepas darinya sedetikpun, selalu hanya dia yang aku pikirkan, kenapa aku bisa begitu mencintainya? Apakah dia juga merasakan hal yang sama? Kalau iya, kenapa dia tidak menolak saat aku berkata untuk mengakhiri hubungan dengannya?? Apa dia sebenarnya tidak mencintaiku? Hatiku benar-benar kacau sejak berpisah dengannya.
“Ne. aku akan ikut…tapi aku hanya akan ikut saja…jangan memaksaku untuk macam-macam.”kataku pada Minho, namja itu terlihat menganggukkan wajahnya dengan mantap lalu tersenyum ceria, sepertinya dia sangat senang aku menerima tawarannya itu.
Kami pun segera berangkat ke pesta “itu”, mataku hanya menatap keluar jendela sambil membayangkan senyum gadis yang masih menduduki singgasana hatiku ini. Kalau dia tahu aku mengikuti acara seperti ini, aku yakin dia pasti akan marah besar, dia pasti akan menunjukkan wajah cemberutnya yang jujura saja sangat manis. Aah…aku lupa..dia sekarang bukan siapa-siapaku..untuk apa dia marah padaku??semuanya memang aku yang salah, mengakhiri semuanya..dan sekarang..aku terpuruk karena keputusanku yang tak masuk akal itu.
Ah, tak terasa kami sudah sampai di hotel tempat acara itu berlangsung, aku langsung saja masuk bersama minho tanpa melihat ke arah manapun, terlihat di seberang sana ada kerumunan orang, sepertinya ada gadis yang menjadi pusat perhatian, tapi aku tetap tak perduli karena yang aku fikirkan hanya gadis itu semata..hanya gadis itu. Aku pun segera masuk ke dalam hall tempat acaranya berlangsung, minho memperkenalkan aku pada beberapa teman barunya, dia juga memberitahuku gadis yang selama ini dia sukai.
“Nah..itu hyung, gadis yang selama ini aku sukai..dia sangat cantik kan?”tanya Minho sambil menunjuk seorang gadis, aku melihatnya sekilas, ya…cantik, tapi tak bisa menandingi kecantikannya, gadis itu terlihat memegangi tangan seseorang, siapa? Mwo?? Im Yoona?? Dia juga mengikuti acara ini?? Apa? Kenapa? Dia kan sudah punya aku. Aaa…aku lupa lagi kalau dia bukan milikku lagi..kenapa aku harus marah padanya..bukankah aku juga sedang ada disini? Mengikuti acara ini? Apakah ini takdir? Apakah memang dia yang ditakdirkan untukku?? Aku masih sangat mencintainya, apa dia juga seperti itu padaku? Banyak sekali pertanyaan yang mondar mandir ke otakku.
“hyung, ini waktunya games..asiik…semoga aku bisa berpasangan dengan Yuri noona!”kata Minho dengan penuh semangat. Aku tak memperdulikannya, aku hanya melihat kea rah Im Yoona, meskipun gelap..tapi pancaran hatinya tak pernah bisa redup, aku masih bisa melihatnya dengan sangat jelas meskipun aku memperlukan penglihatan ekstra dengan menyipitkan mataku untuk dapat melihatnya, aku menyamakan barisanku dengan dia agar aku bisa berpasangan dengannya, yak..setidaknya barisan kami hampir sama…semoga aku berjodoh dengannya.
Tidak! Kenapa dia sudah maju?? Harusnya aku ada di belakang Minho tadi, aku langsung saja menyerobot barisan.
“Mianhae, bolehkan aku duluan?? Jebal..”pintaku, oprang itu sepertinya tidak menolak, dia mempersilahkan aku untuk maju duluan. Ya, aku sudah tidak perduli lagi dengan siapa aku berjodoh, tapi yang aku inginkan hanyalah Im Yoona, aku yang akan mengubah takdirku demi dia…IM YOONA..SARANGHAE…JEONMAL SARANGHAE…
-DONGHAE POV END-
Wah finally!!!!
BalasHapuseonni sempat juga kasih komentar. kkkk.
Mianhae dongsaeng ya~, kebetulan td eonni agak sdkit sibuk dengan tugas2 kul jg pekerjaan eonni. hhheee.
Btw eonni senang bngt klo YoonHae happy ending seperti ini. Yupz. pada dasarnya Yoong is Hae's destiny. kkk. and again, our Hyuk emang kocak bngt y, narsis abis disini. hhheee
fighting ya dongsaeng!!! and thanks jg sudah memberikan ijin buat eonni utk post ff qm d blog khusus YoonHae ff. hhheee
hehehehe, iya meskipun cuma 3 atau 4 dialog, tapi aku berusaha bikin Eunhyuk jadi bener-bener kaya Eunhyuk.hehehehe...gomawo eon udah comment...>< aku lagi seneng bikin one-shot...n main castnya Yoonhae atau Sunsun, kalo Sifany enaknya yang panjang-panjang, tapi karena kepanjangan..biasanya jadi males nerusin..hahahaha
BalasHapus