Mianhae aku lama nge-postnya, meskipun gak ada yang baca sih.hehehehe...tapi aku harus semangat! demi terciptanya fanfic impianku.hahahahaha....SIFANY SHIPPER MODE: ON
Selamat membaca semuanya...^^
Tiffany sangat bingung dengan keadaannya sekarang, bagaimana bisa Kyu Hyun adalah pria yang ternyata dijodohkan untuknya, lalu bagaimana KyuHyun juga menyetujui hal itu kalau dia masih mencintai Joo Hyun. Tiffany mengacak-acak rambutnya yang sudah rapi, dia meneguk kopi pahit yang sama sekali tidak dia sukai itu. Gadis itu terus saja mengacak-acak rambutnya karena bingung. Kyu Hyun yang berada di depannya hanya bisa tertawa melihat tingkah Tiffany yang benar-benar seperti anak-anak itu.
“Ya!”teriak Tiffany sambil menghentakkan kedua tangannya ke meja. Kyu Hyun pun terkaget-kaget dibuatnya.
“Wae?”tanya Kyu Hyun reflek.
“Kenapa Oppa mau dijodohkan denganku??! Padahal Oppa masih mencintai Seo Joo Hyun kan?!”seru Tiffany lagi.
“Kau mau tahu kenapa?”tanya Kyu Hyun dengan tampang serius yang membuat Tiffany terkejut.
“Ne…ne…”jawab Tiffany tergagap.
“Kalau kau mau tahu, ayo kencan dulu denganku!”ajak Kyu Hyun sambil tertawa kemudian langsung menggandeng tangan Tiffany, Tiffany yang kaget pun hampir terjatuh dibuatnya, tapi Kyu Hyun langsung menahan tubuh Tiffany. Tiba-tiba jantung Tiffany berdetak sangat cepat, sangat berbeda dengan saat pertama mereka bertemu.
“Ya…Ya! Oppa! Lepaskan aku.”tolak Tiffany meronta-ronta dan akhirnya bisa melepaskan diri dari Kyu Hyun.”Ya Oppa! Jangan macam-macam denganku! Aku ini sudah punya kekasih!”teriak Tiffany keras.
“Mo?”sentak Kyu Hyun kaget.
“Aku ini sudah punya pacar, namanya Choi Si Won! Choi Si Won! Dia itu jauh lebih tampan daripada Oppa, dan dia juga dewasa, tidak seperti Oppa!”kata Tiffany menjelaskan, gadis itu pun segera menuju kamarnya dan mengambil fotonya bersama Si Won. Setelah mengambil foto itu, Tiffany pun segera menunjukkan fotonya yang sedang bersama dengan Si Won pada Kyu Hyun.
“Lihat! Lihat! Dia tampan kan! Jadi aku mohon tolak pertunangan kita!”kata Tiffany memelas.
Kyu Hyun hanya melihat foto Tiffany dan juga Si Won sebentar, kemudian tersenyum nakal. Pria itu pun langsung menarik tangan Tiffany dan tetap mengajaknya pergi. Tiffany hanya bisa pasrah karena Kyu Hyun pasti akan tetap menariknya meskipun dia meronta-ronta minta untuk dilepaskan.
Kyu Hyun pun segera meng-gas mobil hitamnya dengan Tiffany berada di sampingnya. Pria itu tampak sesaat melihat kea rah Tiffany kemudian tersenyum nakal melihat wajah Tiffany yang kebingungan.
“Wae?”tanya Tiffany pada Kyu Hyun yang daritadi meliriknya sambil cengar cengir.
“Ani..aniyo.”jawab Kyu Hyun kemudian tersenyum kembali dengan nakalnya.
“Ya!”teriak Tiffany.
“Wae Fany-ah? Apa kau tidak ingin mengetahui alasanku menerima pertunangan kita?”tanya Kyu Hyun. Pertanyaan itu membuat Tiffany kembali terdiam, akhirnya gadis itu pun mengambil i-phonenya kemudian segera memencet panggilan cepat 1, yaitu Choi Si Won. Tiffany mencoba menghubungi kekasihnya itu, tapi telfonnya tidak diangkat oleh Si Won, sepertinya kekasihnya itu sedang sibuk dengan pemotretan.
“Aish..kenapa tidak diangkat?”tanya Tiffany pada i-phonenya.
“Menelfon kekasihmu itu?”tanya Kyu Hyun.
“Ne! tentu saja!”sahut Tiffany sombong, tapi kemudian dia kembali menelfon Si Won dan tampak raut wajah khawatir karena telfonnya tak kunjung diangkat oleh Choi Si Won, kekasihnya. Akhirnya Tiffany pun memutuskan untuk mengirimkan pesan pada kekasihnya itu.”Oppa, aku sedang bersama Kyu Hyun Oppa, jangan khawatir..aku tidak berselingkuh koq. Nanti aku telfon.nee Oppa?” itulah pesan yang dikirimkan oleh Tiffany pada kekasihnya. Gadis itu pun menghela nafas panjang.
“Ya Oppa..kenapa tidak menceritakannya sekarang?”tanya Tiffany pelan.
“Kita belum sampai tujuan, kalau sudah sampai baru aku akan menceritakannya padamu..juga padanya.”kata Kyu Hyun. Kyu Hyun terus saja melajukan mobilnya dengan kencang. Tiffany pun heran, dia merasa sudah pernah melintasi jalan yang sekarang ia lewati. Gadis itu terus saja mengingat-ingat kapankah dan kemanakah tujuan mereka.
“Ah!!”teriak Tiffany yang akhirnya ingat kemana mereka akan pergi.
“Wae?!”tanya Kyu Hyun kaget.
“A..ani..aniyo..”kata Tiffany. Tiffany terus saja terdiam, dia ingat bahwa dia baru saja melintasi jalan ini kemarin, juga bersama Kyu Hyun. Sepertinya tujuan mereka juga masih sama seperti kemarin, ke makam Seo Joo Hyun.
“Uft..berankah dugaanku.”kata Tiffany seorang diri karena dugaannya ternyata tepat.
“Aku akan menceritakannya padamu..juga pada Joo Hyun, agar dia tidak salah paham. Tapi, mungkin juga dia senang kalau tahu bahwa aku menerima tawaran untuk bertunangan denganmu.”katanya.
Akhirnya, Kyu Hyun dan Tiffany pun sampai di makam Joo Hyun, gadis itu langsung saja mengekor di belakang Kyu Hyun. Dia benar-benar ingin mengetahui alasan Kyu Hyun menerima untuk bertunangan dengan dirinya.
“Annyong Joo Hyun-ah…”panggil Kyu Hyun.”Aku datang lagi…bersama calon tunanganku.”tambahnya.
“Ya! Aku kan sudah menolak Oppa!”teriak Tiffany.
“Sebenarnya dia sudah menolakku..hahaha. tapi kau tahu kan Joo Hyun-ah..Apeoji sangat tegas, aku sama sekali tidak bisa membantahnya. Lagipula, saat aku bertemu dengan Tiffany untuk pertama kalinya..aku merasa tertarik dengannya..”Kata Kyu Hyun menjelaskan.
“Mo?”tanya Tiffany tak percaya. Dia benar-benar tak percaya pada apa yang telah dikatakan oleh Kyu Hyun yang mengatakan bahwa dirinya menarik.
“Nee…kau sangat menarik, kau menunjukkan berbagai ekspresi..tak peduli dimanapun kau berada. Aku sangat suka hal itu. Hal yang tak pernah ditunjukkan oleh Joo Hyun, Joo Hyun hanya memiliki satu ekspresi…tersenyum…hanya itu saja, meskipun dia sedang sedih, sedang marah, ataupun sedang kesakitan…dia tetap menunjukkan ekspresi yang sama…makannya aku selalu khawatir padanya.”jelas Kyu Hyun.”Saat aku pertama melihat Tiffany, aku merasa..dia bisa membuatku melupakan dirimu Joo Hyun…Ya Joo Hyun…tidak apa-apa kan?”tanyanya sambil melihat foto Joo Hyun yang terpampang di depan batu nisan gadis itu.
Tiffany hanya terdiam mendengar kata-kata yang barusan diucapkan oleh Kyu Hyun. Tiffany masih sangat sulit untuk mempercayai kata-kata Kyu Hyun yang baru saja terlontar dari mulut lelaki yang banyak tertawa itu. Dia hanya terdiam dan terpaku, tak tau harus berkata dan melakukan apa.
“Ya Fany-ah, kau lapar?”tanya Kyu Hyun sambil tetap berkonsentrasi menyetir.
“Ne.”jawab Tiffany singkat.
“Baiklah, kita makan dulu.”ajak Kyu Hyun.
“Ani…pulangkan aku.”kata Tiffany lagi.
“Tidak mau, dulu kau sudah pernah menolak ajakanku kan.haha..”tawa Kyu Hyun merasa menang karena Tiffany tak juga member jawaban. Akhirnya Kyu Hyun pun memasukkan mobilnya kedalam parkiran sebuah rumah makan seafood. Pria itu langsung turun dan menuju pintu mobil Tiffany untuk membukakannya pintu, tapi sebelum Kyu Hyun sampai, Tiffany sudah membuka pintu mobil Kyu Hyun.
“Tidak usah repot-repot membukakan pintu untukku Oppa.”kata Tiffany pelan. Kemudian langsung berjalan mendahului Kyu Hyun.
“Ya! Kau ini kenapa?”tanya Kyu Hyun penasaran karena gadis itu tiba-tiba kehilangan semangatnya.
“Bukankah Oppa sudah tahu kenapa aku seperti ini.”jawab Tiffany lagi.
“Hahaha…dasar kau ini…sudah tidak usah dipikirkan, jalani saja apa yang ada.”kata Kyu Hyun santai.
“Ya Oppa!! Kenapa bisa bicara santai begitu sih! Ini menyangkut masa depanku! Masa depan Oppa juga!”teriak Tiffany kesal.
“Ya Fany-ah, apa aku memaksamu untuk bertunangan dan menikah denganku? Aku hanya berkata untuk jalani saja apa yang ada kan?”tanya Kyu Hyun menggoda.
“Ya..Ya!”Tiffany pun merasa malu karena dia sudah salah paham. Dia mengira kalau Kyu Hyun memaksanya untuk segera bertunangan dan menikah dengannya. Tiffany hanya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya yang lembut dan putih.
“Hahaha…sudahlah, ayo..nanti perutmu meraung-raung seperti kemarin. Saat aku mendengarnya kemarin, aku sangat takut. Aku kira ada monster yang mengejar mobilku dari belakang.hahahaha.”kata Kyu Hyun yang tak henti-hentinya menggoda Tiffany.
“Ya Oppa!!”teriak Tiffany kesal, dia pun menarik hoodi pria itu dan mengacak-acak rambut Kyu Hyun yang rapi.
“Ya!”teriak Kyu Hyun karena rambutnya diacak-acak.”Hahaha..ternyata kalau bersamamu memang asyk ya, Fany-ah..”kata Kyu-Hyun sambil tertawa manis, dan hal itu membuat jantung Tiffany kembali berdetak lebih cepat.
Kyu Hyun langsung saja masuk ke dalam restoran dan memesan sesuatu untuk mereka, Kyu Hyun pun menggandeng tangan Tiffany untuk mengajaknya duduk di bangku yang dekat dengan jendela. Dari jendela itu, kita bisa melihat Sungai Han, rasanya sangat dingin duduk di sana.
“Fany-ah..sebenarnya aku tadi berbohong pada Joo Hyun.”kata Kyu Hyun tiba-tiba.
“Berbohong?soal apa?”tanya Tiffany, gadis itu tak terlalu peduli lagi apa yang akan dikatakan oleh Kyu Hyun, dia hanya ingin segera makan karena perutnya sudah sangat lapar.
“Aku menerima pertunangan kita..bukan hanya karena aku merasa tertarik padamu yang memiliki banyak ekspresi.”kata Kyu Hyun.
“Lalu?”tanya Tiffany singkat sambil memasukkan sepotong udang goreng yang tadi dipesan oleh Kyu Hyun.
“Saat kita berpisah di bandara..aku sudah berkata pada diriku sendiri, kalau keesokan harinya kita tak sengaja kembali bertemu..aku akan menerima pertunangan kita. Dan ternyata kita bertemu di toko bunga, apalagi..kau juga membeli bunga yang sama denganku..aku rasa kita mempunyai selera yang sama.”kaya Kyu Hyun panjang.
“Hm…ne..aku mengerti perasaan Oppa..aku tahu rasanya ditinggalkan orang yang sangat kita sayang dan ingin segera melanjutkan hidup.”kata Tiffany, tangannya yang sedang memegang sumpit pun terhenti, dia teringat lagi pada dongsaengnya, Taemin.
“Fany-ah..”
Tiffany pun terdiam sesaat kemudian segera melanjutkan makannya. Gadis itu terus saja menyuapi mulutnya dengan makanan untuk mencegah air matanya terjatuh. Tapi itu tidak bisa, gadis itu tetap saja menitikkan air matanya.
“Ya Fany-ah…gwenchana?”tanya Kyu Hyun kemudian segera berdiri dan duduk di samping Tiffany. Tiffany hanya menggelengkan kepalanya, gadis itu mengusap air matanya dan kemudian melanjutkan makan. Tapi tiba-tiba i-phonenya berbunyi. Tanpa melihat dari siapa, gadis itu langsung mengangkap telfonnya.
“Yobuseo?”tanya Tiffany.
“Ya Youngi, kau dimana??!”tanya Si Won khawatir karena mendengar kekasihnya sedang pergi dengan pria lain, kali ini Si Won sangat khawatir mendengar hal itu. Berbeda dengan biasanya.
“Aku?? Aku sedang bersama Kyu Hyun Oppa..”jawab Tiffany pelan.
“Aku tidak bertanya kau dengan siapa, aku bertanya kau ada dimana?? Aku akan menjemputmu sekarang!”kata Si Won lagi.
“Aku tidak tahu Oppa…di restoran dekat bukit..aku tidak tahu ini dimana.”kata Tiffany lagi.”Gwenchana Oppa…Oppa tenang saja, nanti kalau sudah sampai apartement, aku akan menelfon Oppa. Saranghae Oppa.”kata Tiffany lagi kemudian segera menutup telfonnya. Tiffany sudah tidak mendengarkan lagi suara Si Won yang sebenarnya masih memanggil namanya.
“Oppa..palli…aku ingin pulang.”kata Tiffany menghentikan makannya.
“Mwo?? Kenapa tiba-tiba kau berubah tak bersemangat lagi?”tanya Kyu Hyun.
“Ani…aniyo..aku hanya teringat pada sesuatu. Gwenchana oppa..kajja.”kata Tiffany lagi kemudian segera berdiri dan hal itu memaksa Kyu Hyun untuk juga ikut berdiri.
“Ya! Tunggu! Aku harus bayar dulu kan..”kata Kyu Hyun pada Tiffany tapi tetap saja gadis itu keluar.
Kyu Hyun yang cemas langsung membayar dengan cepat dan mengejar Tiffany, Kyu Hyun menarik tangan Tiffany untuk mengetahui apa yang telah terjadi.
“Ya! Sebenarnya ada apa?”tanya Kyu Hyun pada Tiffany.
“Ani..aniyo Oppa..”kata Tiffany, air matanya menitik lagi. Kyu Hyun yang mengetahui hal itu langsung membawa Tiffany ke dekapannya. Tiffany semakin menangis meraung-raung di dekapan Kyu Hyun. Kyu Hyun mengusap lembut rambut Tiffany, pria itu tampak mendekap Tiffany dengan lembut.
“Oppa…aku telah membunuh seseorang..”kata Tiffany dalam tangisnya.
“Mwo??!”teriak Kyu Hyun tak percaya, dia menatap Tiffany tajam untuk memastikan apa yang telah dia dengar.
“Aku…telah membunuhnya…aku membunuh Taeminnie..kalau saja waktu itu aku tidak menelfonnya..pasti sekarang dia masih hidup..Oppa…”kata Tiffany lagi, kali ini dia yang menghamburkan dirinya dalam dekapan Kyu Hyun. Dia menceritakan sesuatu yang tak pernah dia ceritakan pada Si Won, tentang bagaimana Taemin meninggal, dan apa yang dikatakan Taemin terakhir kali padanya. Sesuatu yang selalu membuatnya menangis saat mengingat Taemin.
“Gwenchana Fany-ah…ceritakan saja pelan-pelan…ne?”tanya Kyu Hyun. Kyu Hyu segera membawa Tiffany ke dalam mobilnya, mobilnya pun melaju dan tiba-tiba berhenti di pinggir jalan dekat dengan sungai Han yang indah.”Sekarang ceritakan semuanya Fany-ah..aku akan mendengarkanmu.”
“Waktu itu…aku menelfon Taeminnie..saat Si Won Oppa mengungkapkan cintanya padaku. Taemin sangat marah dan menyuruhku untuk menolak Si Won Oppa..”kata Tiffany pelan, dia terkejut karena dengan gampang mengutarakan hal tersebut pada Kyu Hyun yang baru saja dia kenal, sedangkan dia tak pernah menceritakan hal tersebut pada Si Won, kekasihnya sendiri.”Taemin..bilang akan segera menemuiku..dan saat di jalan, dia mengalami kecelakaan..yang membuatnya meninggal…aku masih sangat ingat apa yang diucapkannya untuk terakhir kalinya padaku…saranghae noona..itulah yang dikatakannya…akulah penyebab kematiannya..aku..andai aku melarang Taemin menemuiku saat itu…atau tidak..andai aku tidak menelfon Taemin saat itu..ani..ani..andai saja aku menyadari perasaan Taemin lebih cepat..itu semua tidak akan terjadi..”kata Tiffany, gadis itu kembali menitikkan air matanya.
“Ya..itu memang salahmu.”kata Kyu Hyun pelan. Tiffany sangat kegat mendengar kata-kata dari Kyu Hyun, air matanya semakin membanjiri wajahnya yang cantik.
“Apa kau sudah puas mendengarku berkata begitu? Ya fany-ah..dalam hal ini..tidak ada yang salah dan juga disalahkan. Semuanya adalah kecelakaan..Taemin sendiri pasti akan sangat sedih kalau kau terus menyalahkan dirimu seperti ini terus. Saat Joo Hyun meninggal..aku juga sama sepertimu..andai aku tahu penyakit Joo Hyun lebih cepat..andai..andai..andai…tapi setelah itu aku tersadar..meskipun aku selalu berkata seperti itu..itu tak akan pernah mengubah segalanya..meskipun aku berkata andai sebanyak apapun..Joo Hyun tidak mungkin hidup lagi. Semuanya berjalan karena takdir..dan kita tidak bisa melawan takdir..”kata Kyu Hyun menjelaskan, Tiffany hanya terpana pada penjelasan Kyu Hyun.”Taemin..pasti ingin kau melanjutkan hidupmu..tanpa harus kembali ke masa lalu..aku juga yakin..Joo Hyun juga sama..makannya..jangan pernah menyalahkan dirimu lagi. Arachi?”
“Nee…gomawo Oppa..jeongmal gomawao..”kata Tiffany, gadis itu menyeka air matanya dan kemudian tersenyum melihat Kyu Hyun.”Oppa…bisa antar aku ke makam Taemin?”tanya Tiffany.
“Tentu saja..fany-ah.”kata Kyu Hyun. Namja itu langsung mengemudikan mobilnya ke arah yang ditunjukkan oleh Tiffany. Selama di jalan, fany hanya tersenyum perih, Kyu Hyun hanya melihatnya dengan cemas. Akan tetapi Kyu Hyun tidak terlalu khawatir lagi, setidaknya gadis itu tidak menangis lagi.
Sesampainya di makam Taemin, Tiffany tidak berkata sepatah kata apapun. Dia hanya melihat makam Taemin dengan mata berkaca-kaca. Tempat yang sama sekali tidak pernah dia kunjungi setelah pemakaman Taemin.
Tiffany menghela nafasnya panjang dan kemudian membuka mulutnya untuk memulai berbicara.”Ya Taeminnie…aku datang…untuk pertama kalinya kesini…”kata Tiffany, dan hal itu membuat Kyu Hyun kaget mendengarnya.
“Aku..tidak datang bersama Si Won Oppa yang kau benci itu..aku datang bersama Kyu Hyun Oppa…ya Taeminnie…mianhae..mianhae telah membuatmu cemas selama ini..maaf karena terus mengingatmu dalam kepedihan..Taeminnie..mulai sekarang..aku akan mengingatmu..sebagai kenangan yang indah di hidupku..jadi kau tidak perlu mencemaskan aku lagi..ne?Gomawo Taeminnie..karena sudah memberikanku banyak sekali kenangan…Ya Taeminnie…bye bye…”kata Tiffany kemudian membungkukkan badannya dan menitikkan air mata terakhirnya untuk Taemin. Gadis itu sudah memutuskan untuk mengenang Taemin sambil tersenyum. Kyu Hyun yang mendengar hal itu pun akhirnya lega, pria itu tersenyum hangat pada Tiffany dan Tiffany membalasnya dengan eye-smilenya yang khas. Tiffany pun segera pergi dari makam Taemin dan disampingnya ada Kyu Hyun. Entah kenapa saat bersama Kyu Hyun, Tiffany merasa sangat nyaman dan bebas menceritakan apa saja. Mereka pun akhirnya segera kembali lagi ke Seoul. Kyu Hyun dan Tiffany langsung saja menuju lift dan naik ke lantai apartemen mereka. Kyu Hyun meraih tangan Tiffany dan menggandengnya.
“Ya Oppa! Kenapa Oppa suka sekali memegang tanganku?”
tanyanya pada Kyu Hyun, tapi gadis itu tidak melepaskan genggaman tangan Kyu Hyun.
tanyanya pada Kyu Hyun, tapi gadis itu tidak melepaskan genggaman tangan Kyu Hyun.
“Kau tidak suka? Kalau tidak suka ya lepaskan saja.”kata Kyu Hyun menggoda.
“Ya! Aku kan bertanya pada Oppa!”seru Tiffany malu.
“Hm..aku juga tidak tahu, rasanya ingin saja..mungkin karena tanganmu mirip dengan tangah Joo Hyun.”kata Kyu Hyun, meskipun hati Tiffany sakit karena dibandingkan dengan gadis yang telah meninggal itu tapi dia hanya tersenyum lirih.”Atau mungkin..seperti tangan anjingku ya?”tanya Kyu Hyun kembali menggoda Tiffany.
“Ya!”teriak Tiffany pada Kyu Hyun, gadis itu memukuli tangan Kyu Hyun karena kesal.
“Hahahaha..”tawa Kyu Hyun renyah.
“Youngi..”panggil sesorang yang melihat mereka berdua sejak pintu lift terbuka.
“O…Oppa..”panggil Tiffany yang terkaget-kaget karena kekasihnya itu ada di depannya.
Tiffany terdiam, Si Won pun juga hanya diam. Wajah Tiffany tertunduk menyesal karena perbuatannya hari ini. Selama ini Si Won tidak pernah marah padanya, juga tidak pernah mendiamkannya seperti ini. Tiffany merasa sangat sakit karena didiamkan oleh orang yang sangat dia cintai. Akan tetapi, dia sendiri juga mengaku bersalah karena telah seenaknya keluar dengan namja lain, padahal dia sudah memiliki Si Won yang sempurna.
“Oppa..”panggil Tiffany pada Si Won.
“…”Si Won tidak menjawab panggilan Tiffany, sepertinya namja itu masih merasa sakit hati.
“Ya Oppa..mianhae..”kata Tiffany pelan. Si Won yang duduk di depannya pun hanya menatap Tiffany tajam. Tapi akhirnya pria itu pun bersuara.
“Cho Kyu Hyun…siapa dia?”tanya Si Won pada kekasihnya.
“Kami tidak sengaja bertemu saat di toko bunga kemarin…dia..”
“Apa kau menyukainya Youngi?”tanya Si Won memotong kata-kata Tiffany.
“Ani…meskipun dia lebih tua dariku..tapi aku hanya menganggapnya sebagai dongsaeng…”kata Tiffany menjelaskan.”Selain itu…ternyata…dia…dia…adalah orang yang dijodohkan denganku.”kata Tiffany pelan.
“Mwo?”tanya Si Won tak percaya. Pria itu langsung membelalakkan matanya saat mendengar hal tersebut, dia terlihat sangat kaget saat mengetahui bahwa pria yang ia cemburui adalah orang yang dijodohkan dengan kekasihnya.
“Ne…aku juga baru tahu tadi…sekarang..dia juga pindah ke apartement sebelah…maaf tidak segera mengatakannya pada Oppa.”Tiffany menundukkan wajahnya karena menyesal. Si Won langsung saja berdiri dan menuju arah Tiffany kemudian segera menarik tangan gadis itu dan membawanya ke pelukannya.
“Youngi…aku tidak ingin kehilangan dirimu..”kata Si Won.
“Aku juga Oppa..aku tidak ingin berpisah dengan Oppa..aku sangat mencintai Oppa.”balas Tiffany. Dia membalas pelukan hangat Si Won. wajahnya yang cantik itu pun disandarkan pada dada Si Won yang lebar. Tiffany benar-benar merasa sangat nyaman berada dalam dekapan kekasihnya itu. Dia pun terhanyut dalam pelukan Si Won.
TBC...^^
Sampai jumpa di episode terakhir yah...^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar